Manusia nggak bisa hidup sendiri, karena memang fitrahnya manusia harus hidup bersama dengan yang lain. Baik untuk keperluan berinteraksi sosial, maupun untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Karena itu, tak heran bila seorang ahli filsafat klasik bernama John Donne (1624) mengatakan: “No man is an island” . Maksud perkataannya, manusia nggak bisa hidup sendirian seperti satu pulau di tengah samudera nan luas. Agar bisa bertahan hidup, manusia membutuhkan hubungan sosial dalam kehidupan.
Sebagai orang yang hidup bermasyarakat, kita tentu perlu memiliki hubungan baik dengan rekan kerja di kantor, lingkungan keluarga atau rumah, dan di mana saja kita berada. Jaringan adalah bagian penting untuk pengembangan karir dan kesejahteraan sosial.
Namun, tidak semua orang mudah melakukan hal itu. Bahkan, ada orang yang beranggapan kalau memulai percakapan adalah sesuatu yang menakutkan. Jangankan berteman dengan orang lain, untuk menyapa saja tidak berani.
Padahal ucapan salam seperti “halo” yang sederhana, mudah dilakukan untuk memulai sebuah komunikasi. Tapi selanjutnya kita memang perlu tahu bagaimana cara menjaga percakapan agar terus berjalan.
Bagaimana mengatasi hambatan ini? Apa saja yang perlu diperhatikan agar dapat membangun koneksi yang lebih luas dengan orang lain?
Seperti dilansir organisasi coaching utuk peningkatan performa karyawan, BetterUp.com, komunikasi yang baik terbentuk karena beberapa faktor.
Berikut adalah beberapa tips bagaimana membangun komunikasi supaya lancar, dan nggak terjebak pada suasana yang canggung.
Mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif adalah jenis mendengarkan yang fokusnya adalah memperhatikan saat lawan bicara sedang berbicara. Karena sering kali orang mendengarkan hanya untuk merespons, bukan mendengarkan seksama apa yang dikatakan lawan bicara kita.
Keterampilan mendengarkan ini penting, agar lawan bicara tahu bahwa kita memperhatikannya. Ini adalah tanda kecerdasaan emosional. Selain itu, kemungkinan besar kita akan lebih mengingat lebih banyak percakapan setelahnya.
Kita bisa meningkatkan pendengaran aktif, dengan mengulangi apa yang dikatakan lawan bicara kepadanya. Intinya adalah, sedikit bicara dan banyak mendengar.
Bertanya dan jawab pertanyaan
Cara lain untuk menunjukkan bahwa kita pendengar yang baik adalah dengan bertanya kepada lawan bicara. Ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang dia bicarakan, hal ini akan memperluas komunikasi.
Atau kita bisa bertanya kepadanya tentang hal yang tidak sepenuhnya kita mengerti, atau menyatakan bahwa kita tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam. Dia akan menganggap bahwa kita benar-benar tertarik dengan apa yang dibicarakannya.
Temukan minat yang sama
Saat mengobrol, perhatikan baik-baik untuk mengetahui apakah ada pengalaman yang sama antara kita degan lawan bicara. Karena minat yang sama akan membuat percakapan jadi lebih seru dan mengalir secara alami.
Menemukan hal yang sama akan membentuk titik temu dan menciptakan percakapan yang lebih bermanfaat. Inilah kunci untuk menjaga percakapan tetap lancar.
Miliki niat untuk berkomunikasi
Jika kita bertemu dengan rekan kerja di Shopping Mall atau event lainnya, usahakan untuk memulai percakapan ringan. Karena hal ini akan membantu kita membangun sebuah komunikasi yang ramah, dan tidak canggung.
Tapi jika percakapan terhenti, kita bisa mulai dengan topik yang baru.
Jika masih belum yakin untuk memulai percakapan, ada beberapa tips lagi untuk membangun komunikasi yang lebih baik.
Ajukan pertanyaan lebih dulu
Dengan bertanya, hal ini menunjukkan bahwa kita tertarik dan memperhatikan lawan bicara. Pastikan untuk memberi waktu agar orang lain menjawab dan memulai pembicaraanya lebih lanjut, supaya tidak terasa diinterogasi.
Hindari topik kontroversial
Selalu ingat dengan siapa kita berbicara dan dalam situasi apa kita berbicara. Hindari topik yang sensitif dan dianggap kontroversial, seperti agama, politik, isu berbau ras, dan lainnya.
Mulai dengan senyuman
Tersenyum adalah hal penting untuk memulai percakapan. Tersenyum pada lawan bicara sebelum salah satu memulai percakapan, akan menunjukkan bahwa kita mudah didekati dan ramah.
Lakukan kontak mata
Melakukan kontak mata yang baik akan menunjukkan bahwa kita tertarik dengan percakapan tersebut. Jika mata tidak fokus, akan menunjukkan bahwa kita tidak tertarik dengan apa yang lawan bicara katakan, atau perhatiannya jadi teralihkan.
Berikan pujian
Memberikan pujian adalah perbuatan terpuji yang tak akan pernah luput dari perhatian. Memuji lawan bicara akan membuatnya lebih baik tentang dirinya sendiri. Hal ini juga akan memperkaya percakapan. Perhatikan apa yang dikatakan, sehingga kita bisa menemukan kesempatan untuk memujinya dengan tulus.
Mintalah saran atau rekomendasi
Jika tidak yakin percakapan akan berlanjut, mintalah saran atau rekomendasi lawan bicara. Hal ini menunjukkan bahwa kita mendengarkan secara aktif dan menghargai pendapatnya.
Jangan tampil berlebihan
Perhatikan alur pembicaraan dan berikan kesempatan yang luas pada lawan bicara untuk berbicara. Jika bicara terlalu banyak, kita akan terlihat intens atau lebih tertarik dengan diri sendiri dibandingkan lawan bicara.
Pertahankan sikap positif
Dengan menjaga sikap positif selama percakapan, akan menunjukkan kalau kita memiliki pengendalian diri. Sebagian orang lebih suka berbicara dengan orang yang positif, dibanding dengan orang yang selalu negatif atau banyak mengeluh.
Gunakan metode FORD
FORD kepanjangan dari Family, Occupation, Recreation and Dream. Artinya, metode topik pembicaraan bisa dimulai dari keluarga, pekerjaan, rekreasi atau kegiatan di waktu luang, dan cita-cita.
Dengan mengingat metode ini, setidaknya kita punya empat topik percakapan yang relevan untuk dibicarakan.
Nggak sulit kan Mom untuk membangun sebuah komunikasi? Semoga bermanfaat ya.
Sumber:
0 Komentar :
Belum ada komentar.